Kritikan yang dialamatkan kepada Apple, karena menolak Adobe yang ingin memasukkan Flash pada produknya, membuat CEO Apple Steve Jobs berang. Bahkan Steve berkesimpulan bahwa Flash kuno.

Penilaian itu disampaikan Steve dalam surat terbuka untuk membela keputusan Apple yang tidak membiarkan Flash dibenamkan pada produknya, seperti iPod, iPhone atau iPad, meskipun penggunaan secara luas teknologi Flash di situs dapat dimanfaatkan untuk video dan animasi.

Steve menilai, Flash dibuat untuk era "PC dan tetikus" dan sangat buruk ketika diterjemahkan pada smartphone layar sentuh dan perangkat genggam.

Dalam surat panjang berjudul 'Thoughts Flash', Jobs mengatakan bahwa Apple tidak ingin orang-orang yanng menggunakan alat otomatis Adobe terjemahan karena pengalaman telah menunjukkan Flash menghasilkan "aplikasi sub-standar".

Dia menggambarkan Flash sebagai sistem tertutup dan mengatakan bahwa itu adalah buruk bagi era smartphone karena tidak mendukung sistem multi-touch dan tidak efisien bagi baterai.
Dia juga menunjukkan bahwa sekarang ada alternatif teknologi flash, terutama untuk video web. Bos Apple itu juga menambahkan bahwa Flash lemah pada keamanan.

Perkataan Jobs yang menyebut Flash adalah Platform tertutup, langsung dibantah oleh CEO Adobe Shantanu Narayen. Menurutnya, Flash memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia karena mereka ingin hadir di semua plaform.

"Ketika Anda memakai bahasa lisensi untuk membatasi pembangunan. Itu tidak ada hubungannya dengan teknologi," sebut Shantu, seperti dilansir Wall Street Journal, Jumat 30 April.

Seperti diketahui, perseteruan ini datang setelah Adobe Flash mengumumkan akan berhenti membuat alat yang memungkinkan pengembang dengan cepat menerjemahkan kode Flash untuk berjalan pada gadget Apple.

Ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dan kemudian mendistribusikannya untuk digunakan pada berbagai telepon dan sistem operasi, termasuk iPhone Apple.